Kamis, 20 Maret 2014

Maka, Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?

            Ddddrrrttttttt… dddddddddrrrttt.. dddrrrrtttt…
Hpku bergetar di dalam saku celana. Penasaran, akhirnya kuambil hpku dan kubuka pesan yang ada di baliknya.
Febri, bisa ke prodi sebentar?, suara Madame Rina terngiang dalam benakku saat kubaca pesan yang datang darinya.
Wah, gawat jangan-jangan hasil terjemahan kemarin banyak yang salah, rasa pesimis berhasil mencapai garis finish dan sekarang mencuat menguasai pikiranku di saat yang bersamaan saat tiba giliranku melakukan presentasi.

*          *          *          

Kamis, satu minggu yang lalu, seperti biasa, kujalani hari dengan melangkahkan kaki menuju kampus Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Kampus tempatku melewati waktu, menapaki jalan menuju impian. Dengan semangat, aku membuka pintu ruang SV-107 untuk mengikuti kuliah di jam pertama hari itu, apa lagi kalau bukan mata kuliah Newstainment.
Hari itu, aku berserta kelompokku, harus melakukan presentasi mengenai kampung wisata yang hendak kami jadikan objek untuk membuat sebuah film dokumenter dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah tersebut.
Dipowinatan dan Kadipaten adalah 2 dari sekian banyak kampung wisata yang ada di wilayah Kota Yogyakarta. Kedua kampung wisata tersebut memiliki karakter masing-masing, namun memiliki persamaan yakni sama-sama menunjukkan keaslian. Bedanya, Kadipaten menawarkan paket wisata art and heritage tourism sedangkan Dipowinatan lebih menunjukkan wisata rumah kampung, aktifitas kampung termasuk festival dan permainan anaknya. Keduanya sangatlah menarik, namun jika aku harus memilih, hatiku terpikat oleh Dipowinatan, sebab mereka menawarkan hal yang sangat jarang aku temui di Yogyakarta ini. Meskipun aku merupakan suku Sunda yang banyak orang menganggap memilki kedekatan dengan suku Jawa, tapi aku sangat sangat yakin, perbedaan di antara kami sangatlah luas, entah secara filosophis, sosiologis ataupun adat istiadat.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S Al-hujuraat : 13)

*          *          *       
   
            Aku menaiki tangga menuju lantai 2 tempat ruang prodiku berada. Telah menunggu di sana Madame Rina dan Monsieur Risky. Kulangkahkan kaki dengan pasti meski aku tak tahu apa yang akan terjadi nanti. Beberapa menit kemudian akhirnya aku tahu jawabannya, dan ternyata semua pikiranku salah. Aku mendapatkan (lagi) beberapa berita tertulis yang sudah dicetak dalam bentuk kertas yang setelah kubuka setiap lembarannya, semuanya berjumlah 6 halaman. Karena sedang menjalankan banyak pekerjaan, Mme Rina memintaku untuk membantunya mengalihbahasakan berita-berita dari Pemerintah Kota Bantul ke dalam bahasa Prancis, kali ini cukup 4 berita saja, setelah sebelumnya aku menerjemahkan 6 berita.
           Alhamdulillah, aku sangat bersyukur sekali, aku benar-benar memandangnya sebagai sebuah amanah, anugerah dan nikmat alih-alih beban. Dari sana, aku bisa belajar dan mengasah serta menguji kemampuanku dalam berbahasa Prancis, sungguh sebuah peluang yang sangat besar bagiku. Subhanallah, Allah memang Maha Menempati Janji.
           "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim : 7)

Kupenuhi amanah itu dan kujalani dengan ikhlas seraya berucap bismillahirrahmanirrahim.

“Ya Tuhanku, Ilhamkanlah kepadaku untuk aku mensyukuri nikmat-nikmat-Mu yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku dapat beramal shaleh yang Engkau ridha’i dan perbaikilah diriku pada keluargaku, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Q.S Al-ahqaf : 15)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar